Gangguan pendengaran sering disebut sebagai “kecacatan yang tidak terlihat”, bukan hanya karena tidak adanya gejala yang terlihat, namun karena gangguan ini telah lama mendapat stigma di masyarakat dan diabaikan oleh para pembuat kebijakan.
Gangguan pendengaran yang tidak tertangani merupakan penyebab terbesar ketiga dari bertahun-tahun hidup sebagai penyandang disabilitas secara global. Penyakit ini mempengaruhi orang-orang dari segala usia, serta keluarga dan perekonomian. Diperkirakan US$ 1 triliun hilang setiap tahun karena kegagalan kita secara kolektif dalam mengatasi gangguan pendengaran. Meskipun beban keuangannya sangat besar, namun yang tidak dapat diukur adalah penderitaan yang disebabkan oleh hilangnya komunikasi, pendidikan dan interaksi sosial yang menyertai gangguan pendengaran yang tidak teratasi.
Hal yang membuat masalah ini semakin mendesak adalah kenyataan bahwa jumlah penderita gangguan pendengaran kemungkinan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang. Saat ini, lebih dari 1,5 miliar orang mengalami gangguan pendengaran pada tingkat tertentu, dan angka ini dapat meningkat menjadi 2,5 miliar pada tahun 2050. Selain itu, 1,1 miliar anak muda berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen karena mendengarkan musik dengan volume keras dalam jangka waktu lama. Laporan Dunia mengenai pendengaran menunjukkan bahwa tindakan kesehatan masyarakat yang berbasis bukti dan hemat biaya dapat mencegah banyak penyebab gangguan pendengaran.
Untuk memandu tindakan di masa depan, Laporan Dunia tentang pendengaran menguraikan paket intervensi yang harus diadopsi oleh Negara-negara Anggota, dan mengusulkan strategi untuk integrasi mereka dalam sistem kesehatan nasional untuk memastikan akses yang adil terhadap layanan perawatan telinga dan pendengaran bagi semua orang yang membutuhkannya, tanpa biaya finansial. kesulitan, sesuai dengan prinsip jaminan kesehatan universal.
Pandemi COVID-19 telah menggarisbawahi pentingnya pendengaran. Saat kami berjuang untuk mempertahankan kontak sosial dan tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan kolega, kami mengandalkan kemampuan untuk mendengarkan mereka lebih dari sebelumnya. Hal ini juga memberikan kita pelajaran yang berharga, bahwa kesehatan bukanlah sebuah barang mewah, namun merupakan fondasi pembangunan sosial, ekonomi dan politik. Mencegah dan mengobati segala jenis penyakit dan kecacatan bukanlah sebuah biaya, namun sebuah investasi untuk mewujudkan dunia yang lebih aman, adil dan sejahtera bagi semua orang.
Saat kita merespons dan pulih dari pandemi ini, kita harus mendengarkan pelajaran yang bisa kita ambil, termasuk bahwa kita tidak boleh lagi menutup telinga terhadap gangguan pendengaran.
Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal, Organisasi Kesehatan Dunia
Hak Cipta © 2025 SHENZHEN ZHONGDE AUDIO-TECHNICAL CO., LTD - Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.